Minggu, 31 Mei 2009

Makanan adalah sebuah pilihan??

Di zaman yang serba modern seperti saat ini, semua mengalami perubahan. Namun perubahan akibat modernisasi tidak semuanya berdampak positif bagi kehidupan kita. Tidak sedikit dampak modernisasi yang telah kita rasakan. Contohnya saja modernisasi dalam hal makanan. Sekarang ini banyak sekali produk-produk makanan dan minuman dari luar negeri yang telah mengalahkan pamor makanan dalam negeri ini. Banyak sekali contoh yang dapat kita ambil seperti Pizza hut, KFC, Mac Donald, Coca Cola, Fanta Sprite dan masih banyak lagi. Yang perlu kita waspadai apakah semua jenis makana dan minuman tersevbut aman bila kita konsumsi. Di zaman modern ini seharusnya kita bisa berfikir dan memilih apakah makanan itu baik untuk tubuh kita atau tidak. Jangan asal enak, kenyang langsung dech semua disantap.

Bagi yang tidak tahu mungkin berfikir memakan sayuran merupakan alternatif yang paling aman untuk dipilih. Eits.. tunggu dulu
Sekarang ini kita harus berhati-hati juga dalam memilih sayuran dan kita juga harus mengolah sayuran dengan tepat. Menurut berita dan fakta yang ada, sekarang ini para petani banyak yang menggunakan bahan kimia dalam menanam tanaman-tanamannya temasuk dalam hal pemupukan dan penyiangannya. Jika kita tidak bisa mengolah makanan dengan benar, pestisida yang menempel dalam sayuran bisa ikut termakan dan mengendap dalam tubuh. Dan yang pasti terjadi pasti tubuh kita ujadi gak sehat lagi jika hal tersebut dibiarkan terus menerus. Pestisida kan jika digunakan untuk mmbasmi serangga saja bisa mati apalagi jika termakan manusia, apa jadinya????

Dulu sebuah televisi swasta menyiarkan bahwa kita juga harus berhati-hati dalam membeli buah-buahan. Karena ternyata buah-buahan yang dipandang baik untuk kesehatan diberi pewarna sebelum dijual. Hal tersebut terjadi pada buah semangka. Buah semangka tersebut disuntik dengan pewarna merah sehingga ketika dibelah bewarna merah merona. Dan yang perlu dilihat juga, pewarna yang digunakan juga bukan pewarna makanan. Pewarna-pewarna tersebut juga sering digunakan dalam makanan seperti gulali, jeli bahkan dendeng palsu.

Selain itu yang perlu diwaspadai juga yaitu bahan penguat rasa seperti vetsin yang kebanyakan kita dapati pada makanan jajanan anak-anak. Selain terdapat dalam makanana jajanan, banyak juga industri makanan rumahan dan ibu-ibu rumah tabnggan yang menggunakan bahan ini sebagai tambahan dalam membuat makanan. Banyak masyarakat yang terbius dentgan iklan-iklan di televisi yang menawarkan produk dengan harga murah. Padahal dampak dari bahan ini sanagtlah berbahaya. Seorang pemneliti dari jepang telah melakukan sebuah riset yang diuji cobakan pada tikus. Ada dua tikus dimisalkan tikus A dan Tikus B. Untuk tikus A setiap harinya diberi makanan denag campuran vetsin sedangkan untuk tikus B diberi makanan tanpa campuran vetsin. Lama-kelamaan tikus A yang setiap harinya diberi makanan yang bercampur vetsin diberi makanan sebuah benda yang bentuknya seperti makanan dan ternyata tikus itu tetap memakannya. Sedangkan untuk tikus B tidak memakan makanan seperti halnya yang dilakukan tikus A. Dari riset tersebut dapat dilihat jika tikus yang memakan makanan bervetsin tidak bisa membedakan makanan asli atau tidak. Jadi betapa bahanya vetsin jika dikonsumsi oleh manusia dan dalam jangka waktu yang lama.

Bahaya juga menghadang para wanita karier yang tidak mempunyai waktu luang untuk menyiapkan makanan sendiri di rumah. Mereka memilih makanan-makanan siap saji seperti mie instan atau makanan yang bisa dipesan sebagai alternatif pilihannya. Makanan-makanan siap saji tersebut selain mengandung bahan pengawet, plastik pembungkusnya juga mengandung lapisan lilin yang tidak baik untuk kesehatan tubuh kita. Selain berbahaya, plastik-plastik pembungkus makanan tersebut tidak bisa membusuk dan sulit untuk didaur ulang. Padahal saat ini hampir semua jenis makanan dibungkus dengan plastik dan hanya sedikit sekali makanan yang dibungkus dengan kertas.

Jika diungkap semua masih banyak sekali bahaya yang mengancam kehidupan kita. Dan hal itu disebabkan karena tangan manusia sendiri. Yang perlu kita lakukan saat ini, bagaimana cara memperbaiki semua itu dan memilih yang terbaik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar